MAKALAH
ADMINISTRASI PENYULUHAN PERTANIAN
ADMINISTRASI PENYULUHAN PERTANIAN
“Administrasi Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Penyuluh”
AMRUL HUSNI
NIRM : 04 2 15 0615
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2018
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat
ditentukan oleh materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam
berbagai bentuk dan sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam
berbagai bentuk dan sesuai dengan sasaran yang ingin dituju mutlak diperlukan,
karena tingkat kemampuan maupun tingkat pendidikan petani-peternak berbeda.
Pernyataan ini didukung oleh Mardikanto (1993), bahwa keberhasilan pembangunan
pertanian tergantung ataupun dipengaruhi oleh ketersediaan materi penyuluhan
pertanian yang merupakan materi pendukung. Penyebarluasan informasi dalam
penyuluhan pertanian mencakup penyebaran informasi yang berlangsung antar
penentu kebijakan, antar peneliti, antar penyuluh, antar petani maupun antar
pihak-pihak yang berkedudukan setingkat dalam proses pembangunan pertanian
sehingga peningkatan produksi, pertambahan pendapatan/keuntungan.
Dari evaluasi pelaksanaan diseminasi dipandang perlu
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan diseminasi sehingga lebih
berdaya guna dan memenuhi pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani sesuai
dengan perkembangan pembangunan. Mengingat masih banyaknya hasil-hasil litkaji
yang belum diadopsi oleh petani karena kurangnya informasi teknologi yang
diterima, maka kegiatan diseminasi pada tahun 2016 akan mempertimbangkan
kebutuhan pengguna dan karakteristik spesifik lokasi. Kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2016 adalah 1) Koordinasi dalam rangka percepatan
penyebaran inovasi pertanian ; 2) Meningkatkan kapasitas Peneliti dan penyuluh
dalam percepatan penyebaran inovasi pertanian melalui a) Pelatihan dengan
mengundang Nara Sumber dari Pusat atau Universitas Bengkulu dalam hal Metoda
Pengkajian Diseminasi bagi Penyuluh dan Fungsional lainnya, b) Study Banding ke
BPTP lainnya, c) Melaksankanan Demplot sebanyak 7 Unit ( Komodits srategis
Kementan dan Komoditas Unggulan Daerah dan d) Kaji Terap sebanyak 1 Unit.
Melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Pertanian
diharapkan mampu membantu dan memperlengkapi penyuluh di lapangan dalam
teknologi serta menumbuhkan kembali berbagai kegiatan dan metode penyuluhan
yang efektif sesuai kebutuhan pengguna.
B. Tujuan
1.
Meningkatkan
kapasitas peneliti dan penyuluhan dalam penyebaran inovasi pertanian
2.
Mahasiswa
dapat mengatahui administrasi fasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pengertian
sehari-hari, administrasi sering diartikan sebagai segala kegiatan yang
berkaitan dengan ketatausahaan atau persuratan. Pengertian ini sesungguhnya
belum tepat benar. Hal ini didasarkan pendapat Voliski dalam Totok Mardikanto (1993), bahwa dilihat dari ilmu manajemen,
istilah administrasi memiliki arti yang lebih luas. Voliski berpendapat bahwa
administrasi sebagai manajemen dari operasi atau salah satu fungsi manajemen
untuk merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, dan mengawasi fungsi manajemen
yang lain. Dengan demikian, pengertian manajemen dipandang lebih luas.Ada
beberapa rumusan lain seperti di bawah ini (Sugandha dalam Mardikanto, 1993).
1. Administrasi
merupakan suatu fungsi yang tertentu untuk mengendali-kan, menggerakkan,
mengembangkan, dan menjalankan suatu organisasi yang dijalankan administrator.
2. Administrasi
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (manajemen),
penilaian, dan pengawasan suatu usaha.
3. Administrasi
adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Penyuluhan pertanian
telah dikenal secara luas oleh mereka yang bekerja di dalam sektor organisasi
pemberi jasa penyuluhan, tetapi tidak demikian bagi masyarakat luas (Van den
Ban dan Hawkins, 1999), terutama pada sebelum tahun 1900. Istilah penyuluhan
pertanian baru dikenal masyarakat luas/petani terutama di Amerika Serikat sejak
awal abad ke-20.Sebagai terjemahan dari hal “extension”, penyuluhan dapat diartikan
sebagai proses penyebarluasan yang dalam ini, merupakan penyebarluasan
informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dihasilkan oleh
perguruan tinggi ke dalam praktek atau kegiatan praktis (Mardikanto dalam Risna, dkk, 2012).
Penyuluhan
pertanian adalah sistem pendidikan di luar sekolah (non formal), bagi petani
dan keluarganya agar berubah perilakunya untuk bertani lebih baik (better farming), berusahatani lebih
menguntungkan (better bussines),
hidup lebih sejahtera (better living),
dan bermasyarakat lebih baik (better
community ) serta menjaga kelestarian lingkungannya (betterenvironment ). Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan
sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh
kepada para petani beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak
langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi/teknologi baru
(Wiriatmadja, 1976; Mardikanto, 1993). Sedangkan teknik penyuluhan pertanian
dapat didefinisikan sebagai keputusan-keputusan yang dibuat oleh sumber atau
penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan
cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.
PEMBAHASAN
Tugas Pokok Penyuluh Pertanian
Menurut parmentan
no 35 tahun 2009 tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan persiapan
penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan,
serta pengembangan penyuluhan pertanian
A. Administrasi Fasilitasi Peningkatan Kapasitas
Penyuluh Pertanian
1. Memberikan konsultasi di bidang pertanian
Salah
satu aspek pengembangan profesi penyuluh pertanian yang sebenarnya sangat mudah
dan dapat dilakukan oleh semua penyuluh adalah memberikan konsultasi di bidang
pertanian. Konsultasi di bidang pertanian dapat dilakukan secara langsung,
khususnya kepada mereka yang datang (face to face) kepada penyuluh. Konsultasi
yang demikian ini diharapkan dapat memecahkan secara langsung permasalahan yang
dihadapi petani. Konsultasi dapat dilakukan terhadap perorangan, kelompok tani,
institusi, baik itu swasta maupun institusi pemerintah. Konsultasi untuk
memecahkan permasalahan juga dapat dilakukan dengan melalui seminar, workshop
dsb. Adanya konsultasi yang demikian mengharuskan seorang penyuluh meningkatkan
kemampuannya dengan berbagai media, sehingga permasalahan yang paling barupun,
mereka dapat menguasainya.
Namun
di era teknologi informasi yang demikian maju saat ini, untuk konsultasi dengan
penyuluh pertanian dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital
seperti SMS, telepon, jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram,
WhatsApp dan produk teknologi informasi lainnya. Penyuluh pertanian dapat
membuat jaringan sendiri untuk komunitasnya/forum komunikasi, untuk ini mau
tidak mau seorang penyuluh pertanian profesional harus menguasai teknologi
informasi ini untuk menunjang tugas-tugasnya. Dengan membuat laman di media
sosial bertajuk "Petani Bertanya-Penyuluh Menjawab' misalnya, para
penyuluh sudah dapat 'memainkan' peran konsultasinya tanpa harus membuang
tenaga dan biaya.
Namun
sangat disayangkan, sampai saat ini, belum banyak penyuluh yang mampu
memberikan konsultasi baik kepada instutusi maupun perorangan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Padahal dengan memanfaatkan
teknologi informasi, seorang penyuluh dapat memberikan konsulatsi kepada
publik, khususnya petani hanya dengan dengan membuka perangkat komputer atau
gadget. Relaita dilapangan menunjukkan bahwa hampir semua penyuluh saat ini
sudah memiliki perangkat komputer maupun gadget sendiri, namun tidak banyak
yang mampu memanfaatkannya untuk menunjang aktifitas kepenyuluhan mereka.
2. Menulis di media sebagai pengembangan profesi
penyuluh.
pembuatan
karya tulis ilmiah merupakan kegiatan utama penyuluh yang meiliki angka kredit
yang relatif tinggi. Sebagaimana kita ketahui, bahwa angka kredit merupakan
prasyarat mutlak bagi seorang penyuluh pertanian untuk meningkatkan karir
kepangkatan dan jabatan fungsional mereka.
3. Bimbingan Teknis (Bimtek)
Suatu
kegiatan dimana para peserta diberi pelatihan-pelatihan yang bermanfaat dalam
meningkatkan kompetensi peserta yang dimana materi yang diberikan meliputi
Membangun Tim Kerja Efektif, Teknik Komunikasi dalam Konteks Pelayanan Prima,
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat dan Penanganan Keluhan Pelanggan, Tata
Pemerintahan yang Baik dan Profesionalisme Aparatur, Kepemimpinan, dll.
4.
Studi Banding
Studi banding merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang
akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini
tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan
sebagaimana mestinya.
5. Pendidikan dan
Latihan (Diklat)
Ivancevich
J.M (dalam Marwansyah, 2010:154) mengemukakan pengertiannya mengenai pelatihan
dan pengembangan (diklat) sebagai “proses sistematis untuk mengubah perilaku penyuluh
yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam penyuluhan”. Pelatihan
terkait dengan keterampilan dan kemampuan pekerjaan saat ini. Orientasinya
adalah saat ini dan membantu penyuluh menguasai keterampilan dan kemampuan
spesifik agar berhasil dalam pekerjaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Penyuluh melakukan literasi dan
mencari referensi yang terkait dengan bidang tugas mereka, juga menjadi salah
satu penyebab terjadinya stagnasi penyuluh pertanian, sehingga sangat jarang
penyuluh yang benar-benar bisa dianggap sebagai professional. Mengacu kepada
ketentuan yang berlaku, setiap penyuluh harus mampu menjadi seorang penyuluh
pertanian professional, berikut beberapa kegiatan untuk meningkatkan kapasitas
penyuluh pertanian : Memberikan konsultasi di bidang pertanian Menulis di media
sebagai pengembangan profesi penyuluh, Bimbingan Teknis (Bimtek), Studi Banding,
Pendidikan dan
Latihan (Diklat).
DAFTAR PUSTAKA
[Deptan]. Departemen pertanian 2012. Praturan
menteri pertanian nomor 26 tentangPengelolaan balai penyuluhan
pertanian.Jakarta.
https://qmc.binus.ac.id/2014/10/28/pengertian-studi-banding/. Studi banding. Diakses pada tanggal 23
Februari 2018 pukul 20.00 Wib
Komentar
Posting Komentar